Jumat, 30 Agustus 2013

Subneting IP



Subnetting


Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telahanda miliki. Contoh kasus diperlukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut maka akan didapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP address yang dapat kita pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah komputer lebih dari 254 tersebut. Tentu tidak mungkin jika anda harus menempatkan komputer sebanyak itu dalam satu lokasi. Jika anda hanya menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 IP address yang tidak akan terpakai. Untuk mensiasati jumlah IP address yang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnet.
Rumus

1.  Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah: 2n (n=kuadrat) -2  n adalah jumlah bit yang diselubungi
2.  Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N (N=kuadrat) - 2  N adalah jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID

Untuk beberapa alasan yang menyang kut efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi  network  dan  organisasi,  network  administrator  biasanya  melakukan subnetting.  Esensi  dari  subnetting  adalah “memindahkan”  garis  pemisah  antara bagian  network  dan  bagian  host  dari  suatu  IP  Address. Berapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian  network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
 Subnetting  juga  dilakukan  untuk  mengatasi  perbedaan  hardware dan  media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika  setiap network  memiliki  address network yang unik.  Selain  itu, dengan subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan penga turan  host a ddress seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap  departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network. 
Suatu  subnet  didefinisikan  dengan  mengimplementasikan  masking  bit  (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur  IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP  Address  yang  “ditutupi” (masking)  oleh  bit-bit  subnet  mask  yang  aktif  dan akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti     mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off ).   Sebagai contoh  kasus,  mari  kita  ambil  satu  IP  Address  kelas  A  dengan  nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat Tabel berikut :
44
132
1
20
00101100
10000100
00000001
00010100

IP Address


255
255
0
0
11111111
11111111
00000000
00000000

Subnet Mask

44
132
0
0
00101100
10000100
00000000
00000000

Network Address


44
132
255
255
00101100
10000100
11111111
11111111
Broadcast Address

Subnetting 16 bit pada IP Address kelas A

Dengan aturan standard, nomor network IP Address ini adalah  44 dan nomor host adalah  132.1.20. Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diimplementa sikan  subnet  mask  sebanyak 16 bit 255 .255.0.0.( Hexa=FF.FF.00.00 atau Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000. Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut berharga 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit. Nomor network akan berubah menjadi 44.132 dan nomor host menjadi 1.20. Kapasitas maksimum  host  yang  langsung  terhubung  pada  network  menjadi sekitar 65 ribu host.
Subnet mask di atas identik dengan standard IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network   kelas A, dapat dibuat 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet ya ng lebih jauh seperti 255.255.255.0 ( 24 bit ) pada kelas A  akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar (lebih dari 65 ribu network ) dengan kapasitas masing-masing subnet sebesar 256 host. Network kelas C  juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan menerapkan subnet  mask  yang  lebih  tinggi  seperti  untuk 25  bit (255.255.255.128), 26 bit (255.255.255.192), 27 bit (255.255.255.224) dan seterusnya.
Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network  Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address dengan menset bit host  berharga 1.  Seperti  yang  telah  dijelasakan  pada  bagian  sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui   address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut. Ilustrasi mengenai subnetting, network address dan broadcast address dapat dilihat pada Tabel  di  bawah.  Dari  tabel  dapat  disimpulkan  bagaimana  nomor  network standard dari suatu IP Address diubah menjadi nomor subnet / subnet address melalui subnetting.
IP Address
Network Address Standard
Subnet Mask
Interprestasi
Broadcast Address
44.132.1.20
44.0.0.0
255.255.0.0(16 bit)
Host 1.20 pada subnet 44.132.0.0
44.132.255.255
81.150.2.3
81.0.0.0
255.255.255.0(24 bit)
Host 3 pada subnet 81.50.2.0
81.50.2.255
192.168.2.100
192.168.0.0
255.255.255.128 (25 bit)
Host 100 pada Subnet 192.168.2.0
192.168.2.127
192.168.2. 130
192.168.0.0
255.255.255.192 (26 bit)
Host 130 pada subnet 192.168.2.128
192.168.2.191

Beberapa   kombinasi IP Address, Netmask dan network number

Subnetting  hanya  berl aku  pada  network  lokal.  Bagi  network  di  luar network  lokal, nomor network yang dikenali tetap  nomor network standard menurut kelas IP Address.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar