NAMA :
MANSTEVEN NOFRRIANDI
NIM : 1304467
GROUP : A
DOSEN : Dr. Fahmi rizal, M.Pd
MATAKULIAH : Pengantar Statistika dan Metode
Penelitian
TANGGAL : 15 Agustus 2013
1. Informasi Tentang Metode Ilmiah (
Scientific Method )
Pengertian
Metode Ilmiah
Metode ilmiah
merupakan suatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai
hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama.
Umumnya ada lima
karakteristik metode ilmiah, yaitu :
1. Sistematik
Berarti suatu
penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan
kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
1. Logis
Suatu penelitian
dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik.
Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya
akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus
individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
2. Empirik, artinya suatu
penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,
yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu
memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama
lain)
b. Hal-hal empirik selalu
berubah-ubah sesuai dengan waktu
c. Hal-hal empirik tidak
bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
3.
Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek
subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
4.
Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus
diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila
dilakukan adengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting
bagi seorang peneliti.
Ada tiga tingkatan penelitian ilmiah untuk
sampai kepada perwujudan ilmu/teori, yaitu :
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian ekploratif adalah penelitian dalam untuk upaya mencari masalah/menjajagi masalah.
Penelitian ekploratif adalah penelitian dalam untuk upaya mencari masalah/menjajagi masalah.
2. Penelitian Pengembangan
3. Penelitian Verifikasi
Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri keilmuan,
yaitu :
1. Rasional:
sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia
2. Empiris:
menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca
indera
3. Sistematis:
menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.
Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya :
1. Obyektif,
artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung metodik fakta
empiris.
2. Metodik,
artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
3. Sistematik,
artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri
sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan.
4. Universal,
artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau
beberapa orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi yang sama akan
memperoleh hasil yang sama.
Sifat Metode Ilmiah :
1. Efisien
dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu).
2. Terbuka
(dapat dipakai oleh siapa saja).
3. Teruji
(prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan).
Pola pikir dalam metode ilmiah :
1. Induktif:
Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan
yang bersifat umum. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan
pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup terbatas dalam menyusun
argumentasi dan terkait dengan empirisme.
2. Deduktif:
Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat
khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir
silogismus dan terkait dengan rasionalisme.
Langkah – langkah Metode Penelitian,
diantaranya :
a. Perumusan
masalah
Proses
kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal.
Ketertarikan ini karena manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita
tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan
masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan
sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara
untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan
mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan objek tersebut. Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah
rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
b.
Pembuatan kerangka berfikir
Pembuatan kerangka
berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar berbagai faktor
yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka
berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas
keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu
diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan langsung.
c.
Penarikan hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun hipotesis. Masalah yang dirumuskan harus relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
d.
Pengujian Hipotesis/eksperiment
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.
e.
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
SIMPULAN: Metode Ilmiah sebagai wahana
peneguh Ilmu Pengetahuan, dengan cara:
o Mengadakan
deskripsi, menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan.
o Menerangkan/Eksplanasi,
menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa
peristiwa/gejala.
o Menyusun
Teori, mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi yang
satu dengan yang lain atau hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain.
o Membuat
Prediksi/Peramalan, membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai
peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul.
o Melakukan
Pengendalian, melakukan tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau
gejala-gejala.
Teori Kebenaran Ilmiah
1. Teori
koherensi : pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu bersifata koheren
atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya : setiap manusia akan mati, maka di fulan pasti akan mati.
Misalnya : setiap manusia akan mati, maka di fulan pasti akan mati.
2. Teori
korespondensi : pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang
dikandung itu berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh
pernyataan tersebut. Ibu kota Indonesia adalah Jakarta, dan memang faktanya
ibukota Indonesia adalah Jakarta.
3. Teori
pragmatis, ialah kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah
pernyataan itu bersifat fungsional dalam kehidupan praktis atau memiliki
kegunaan dalam kehidupan manusia.
2. Benarkah Metode ilmiah dapat
beperan dalam menemukan kebenaran ilmiah ? Jelaskan dengan argumen yang jelas
Metode ilmiah dikatakan dapat
berperan terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari
fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang
fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu,
penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak
dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam
mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa
begitu, apakah benar, dan sebagainya.
Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan
terkontrol., Suatu metode digunakan dalam harus mempunyai kriteria sebagai
berikut:
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikas
3.
Pengalaman
Penelitian yang sudah dilaksanakan dan keterkaitan dengan metode ilmiah
Penelitian
yang di laukukan dalam menyusun Tugas Akhir S1 adalah pengembangan sistem
informasi registrasi ulang mahasiswa AMIK-STMIK Jayanusa menggunakan Visual
Basic bersifat clien-server dengan menggunakan database SQL Server.
Sumber
data penelitian dengan memberikan kusioner kepada para mahasiswa sehingga di
dapat permasalahan yang akan di angkat untuk dilakukan objek penelitian. Penelitian
yang dilakukan telah sesuai dengan metode ilmiah karena sesuai dengan ciri-ciri,
unsur-unsur dan karateristik
metode ilmiah yaitu
bersifat kritis, logis, objektif , konseptual dan empiris. Penelitian yang
dilakukan telah sesuai dengan kriteria dari metode ilmiah yang terdiri dari
fakta, prinsip-prinsip analisa, menggunakan hipotesa, objektif dan kuantitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar